" RAJA LELO "
Naskah & Sutradara:
Drs. Agus Setiyanto, M.Hum.
MAIN DI LAPANGAN TUGU
19 NOPEMBER 2007
PUKUL: 20.00 S/D 23.00 WIB
Produksi 2
KOMUNITAS SENIMAN
BENGKULU (KSB)
Sekretariat : Jl.
Letkol Iskandar no.22 Bengkulu, Telp. (0736) 341075
PANGGUNG BANGSAWAN BENGKULU
" RAJA LELO "
NO
|
TOKOH
|
PEMERAN
|
1.
|
Resident Thomas
Parr
|
|
2.
|
Charles Murray
|
|
3.
|
Nyonya Parr
|
|
4.
|
Nonik Parr
|
|
5.
|
Superintendan R.S. Perreau
|
|
6.
|
Kepala
Serdadu
|
|
7.
|
Serdadu I
|
|
8.
|
Serdadu II
|
|
9.
|
Pelayan
|
|
10.
|
Pangeran
Linggang Alam
|
|
11.
|
Datuk Tengah
Padang
|
|
12.
|
Pangeran Kalipa
Raja
|
|
13.
|
Daeng Mabella
|
|
14.
|
NYI Daeng
|
|
15.
|
Daeng Marewa
Putra
|
|
16.
|
Anak Buah D.
Marewa
|
|
17.
|
Depati Dusun
Besar
|
|
18.
|
Depati Pagar
Dewa
|
|
19.
|
Depati Sukarami
|
|
20.
|
Nyi Depati Sukarami
|
|
21.
|
Raja Lelo (Si
Banjar)
|
|
22.
|
Si Anjut
|
|
23.
|
Penulis Naskah
& Sutradara
|
Agus Setiyanto.
|
24.
|
Asisten Sutradara
|
Isro.
|
RAJA LELO
ADEGAN 1
DI KEDIAMAN PANGERAN SUNGAI LEMAU
PELAKU : (Pangeran Linggang Alam, Nyi P.A,
Datuk Tengah Padang, Pangeran Sungai Itam, Superintendan R.S. Perreau).
Sinopsis :
(Musik main) … Pangeran Linggang Alam, Datuk Tengah Padang, dan Raja Kalipa
dari Sungai Itam, untuk membahas berbagai hal ketidakadilan yang telah
dilakukan oleh Residen Thomas Parr: Pangeran Linggang Alam mengupas : (1)
Penghapusan berbagai pajak tradisi (pajak hasil bumi, bea lewat sungai, dll)
yang merugikan para kepala adat. (2). Penghapusan gelar kepangeranan terhadap
para kepala adat, yang merugikan kewibawaan serta pendapatan ekonominya.
Sedangkan, Datuk Tengah Padang merasa prihatin atas : Pemecatan Daeng Mabella dari
jabatan Kapten Kepala dan Anggota Dewan Pangeran. Padahal Daeng Mabella sangat
berjasa bagi kompeni Inggris, dan pengaruhnya pun cukup besar di wilayah Sungai
Lemau. (4). Sementara, Raja Kalipa sangat kecewa atas : Penerapan sistem
perkebunan bebas, yang berakibat banyak tanah dan kebun yang telah dikuasai
oleh Tuan Perreau, selaku pengawas perkebunan bebas. Pemaksaan penanaman kopi,
merugikan rakyat yang sudah menanam merica. Pangeran Linggang Alam lalu
menyimpulkan, bahwa sumber konfliknya ada di Tuan residen Thomas Parr, dan Tuan
Perreau.
(Musik bunyi mengiring munculnya
Perreau)
Tiba-tiba datang Tuan Perreau dengan membawa peraturan baru dari Tuan
residen. Lalu dibacakannya, mengingat, menimbang dst, memutuskan : bahwa mulai
saat ini diberlakukan peraturan untuk menanam kopi. Penduduk yang tadinya
menanam mrica diharuskan mengganti tanaman kopi. Datuk Tengah Padang keberatan,
sebab menanam mrica hasil lebih menguntungkan dibanding menanam kopi. Sedangkan
Raja Kalipa cemas, dengan alasan tak menjamin rakyatnya suku Lembak yang
mempunyai watak keras, mau menerimanya, bahkan meramalkan akan terjadinya
pemberontakan melawan Tuan Residen Thomas Parr.
Tuan Perreau menjelaskan, bahwa kopi
saat ini sedang laku di pasaran, dan dijanjikan akan mendapat premie besar dari
kompeni Inggris kalau berhasil. Soal
anak buah yang bandel itu tergantung pendekatannya. bahwa tak peduli dengan
alasan karena hanya sekedar menjalankan perintah Tuan residen Thomas Parr. Lalu
Pangeran Linggang Alam menanyakan alasan pemecatan Daeng Mabella, dan minta
untuk ditinjau kembali. Tuan Perreau menjelaskan bahwa itu pelajaran bagi siapa
saja yang melakukan korupsi dan merugikan keuangan negara (Inggris)… lalu
pamit.
ADEGAN 2
STRAAT (JALAN)
Pelaku : Daeng Mabella
Sinopsis :
Daeng Mabella monolog (ngudarasa), kecewa berat atas pemecatan dirinya
sebagai kapten kepala, dan sekaligus Anggota Dewan Pangeran. Padahal sudah
mengabdi dengan kompeni Inggris cukup lama. Daeng Mabella merasa dipermalukan
oleh Tuan Residen Thomas Parr. Malu kepada dirinya sendiri, malu kepada para
Pangeran, dan malu kepada keluarganya. Sebagai orang Bugis yang berdarah
bangsawan, dia harus melakukan siri untuk menebus rasa malunya. Daeng Mabella
akan membuat perhitungan dengan Thomas Parr.
ADEGAN 3
KEDIAMAN DAENG
MABELLA
PELAKU : (Daeng Mabella, Nyi Daeng, Daeng Putra
Rewa, Anak Buah I, Anak Buah II, Datuk Tengah Padang, Pangeran Sungai Itam).
Sinopsis:
Nyi Daeng tampak cemberut karena
melihat perubahan sikap suaminya (Daeng Mabella) yang biasanya romantis,
tiba-tiba aneh, bahkan cuek. Nyi Daeng menaruh curiga. Tak lama muncullah Daeng
Mabella. Nyi Daeng menanyakan apa
gerangannya. Daeng Mabella pun lalu menjelaskan, bahwa dia telah dipecat dari
kedudukannya sebagai Kapten Kepala, dan sekaligus anggotaan Dewan Pangeran
(Pangeransraad) oleh Tuan Residen Thomas
Parr, dengan tuduhan korupsi soal pengiriman uang ke luar Residensi Bengkulen.
Nyi Daeng terkejut, dan membujuk agar suaminya memberontak. Tapi, Daeng Mabella
tak mau gegabah.
Tak lama, muncul anak buahnya Daeng Marewa Putra, yang melaporkan, bahwa
Tuannya telah dicambuki oleh Tuan Residen Thomas Parr dengan sadisnya. Nyi
Daeng kaget setengah tak percaya, lalu emosi dan mengadukan pada suaminya.
Daeng Mabella masih bersikap tenang, karena belum tau buktinya. Tak lama
muncullah Daeng Marewa Putra dengan sempoyongan dipandu oleh anak buahnya.
Dengan tersendat-sendat putranya menceritakan kejadiannya, bahwa dia dianggap
salah menghina Tuan Residen. Begitu melihat anak kesayangannya terluka kena
bekas cambukan, maka mendidihlah darah Daeng Mabella. Daeng Mabella lalu pergi
meninggalkan rumah.
ADEGAN 4
MARKAS FORT
MARLBOROUGH
PELAKU : (Thomas
Parr, Meneer Parr, Nonik Dewi, Nonik Eva, R.S. Perreau, Serdadu Ali Jojon,
Serdadu Novi, Serdadu Sigan, Serdadu )
Sinopsis:
Para serdadu sedang berjaga di
markas Benteng Marlborough. Serdadu Sigan minta agar santai, sebab Kepala Serdadu (Novi) belum masuk kantor…
lalu mereka ngrumpi. Lalu muncul pelayan untuk membagikan jatah konsumsinya….
Setelah selesai si pelayan (Saripah) masuk lagi. Serdadu Sigan menukar jatahnya
ke jatah Kepala serdadu. Lalu muncul Kepala serdadu (Novi), langsung nyambar
jatahnya, curiga karena tak seperti biasanya, lalu suruh anak buahnya memanggil
si pelayan. Akhirnya ketahuan, bahwa jatahnya ditukar oleh Serdadu Sigan.
Tak lama muncul, Nonik Dewi
menanyakan si pelayan tentang makanan istimewanya yang hilang di meja makan.
Setelah didesak, akhirnya si pelayan ngaku, disuruh Komandan Serdadu Novi yang
ingin sekali-kali nyicip makanan tuannya. Noni Dewi marah…. Tak lama muncul
Nyonya Meneer bersama Tuan Residen Thomas Parr, dan sekretarisnya Charles
Murray. Nonik melaporkan, dan marahlah Tuan dan Nyonya Parr…. Dan menyuruh
sekretarisnya untuk motong gaji sebulan. Kemudian mereka disuruh kontrol
keliling Benteng. Thomas Parr menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan
kebijakan Residen, penghapusan gelar kepangeranan, penghapusan pajak
tradisional, sistem free garden (perkebunan bebas), pemecatan Daeng Mabella,
serta penerapan tanam kopi kepada Sekretarisnya… sang Sekretaris menganalisis
dampak-dampak negatifnya. Bahwa penghapusan gelar kepangeranan dan penghapusan
pre-empti (pajak tradisional) merugikan para kepala pribumi, yang dapat
mempertajam konflik antara kompeni dengan mereka. Pemecatan daeng Mabella dan
penghukuman terhadap anaknya juga akan semakin menimbulkan kebencian terhadap
kompeni Inggris. Ditambah lagi sistem pemaksaan tanam kopi. Oleh sebab itu,
Charles Murray selaku sekretarisnya menyarankan agar segera dibatalkan
secepatnya…. Tapi Thomas Parr ingin menunggu kedatangan (laporan) dari Pengawas
(Superintendan) Perreau. Tak lama datanglah menghadap Perreau. Thomas Parr
minta laporannya. Perreau melaporkan bahwa, semua kebijakan Residen telah
berjalan lancar tanpa hambatan. Sekretaris terkejut mendengar laporan itu. Lalu
memberikan analisisnya, serta bukti ketegangan sosial di antara para kepala
pribumi Bengkulen. Bahkan, dijelaskan kabar tentang pembakaran kantor cabang
Kompeni Inggris di Bintunan. Perreau masih berkelit, dengan alasan keamanan
masih terkendali. Akhirnya Residen Thomas Parr memutuskan dan menugaskan Perreau untuk mengirim surat
pembatalan tentang tanam kopi kepada para kepala pribumi (Sungai Lemau, Sungai
Itam, dan para kepala pribumi lainnya). Perreau lalu berangkat.
ADEGAN 5
KEDIAMAN DEPATI
SUKARAMI
PELAKU : (Depati Sukarami, Nyi Depati, Depati
Lagan, Depati Pagar Dewa, Raja Lelo, Si Anjut, Daeng Mabella)
Sinopsis:
Pulang dari belanja, Nyi Depati terheran-heran, kenapa tiba-tiba suaminya
nyuruh menyiapkan hidangan yang istimewa, dan memanggil adiknya si Banjar alias
Raja Lelo dan si Anjut yang terkenal pemberani untuk segera datang ke rumah,
padahal tidak ada hajatan apa-apa.
Tak lama muncullah Si Banjar alias Raja Lelo dan Si Anjut. Begitu datang, Raja Lelo minta makan karena
lapar, lalu ambil sendiri. Karena belum lauknya belum dimasak, terpaksa raja
lelo makan nasi saja. Raja Lelo lalu menanyakan ada apa sebetulnya dia
dipanggil. Nyi Depati tak bisa menjelaskan.
Tak lama muncullah Depati Sukarami dan langsung menyambut gembira adiknya.
Raja Lelo curiga, tak biasanya Kakaknya memperlakukan adiknya seperti itu. Lalu
dijelaskan, bahwa sebentar lagi akan kedatangan tamu agung, yaitu Tuan Daeng
Mabella. Oleh sebab itulah para depati juga diundang.
Tak lama datanglah para depati (Lagan, Dusun Besar, dan Pagar Dewa). Sambil
menunggu kedatangan Tuan Daeng Mabella, mereka asyik ngobrol membicarakan nasib
mereka yang penghasilannya berkurang (hilang) akibat ulah kompeni yang
menghapus gelar adatnya. Juga bicara tentang rakyatnya masing-masing yang
semakin tertindas akibat berbagai peraturan kompeni.
Tak lama muncullah Daeng Mabella. Dan disambutnya dengan penuh hormat.
Daeng Mabella senang mendapat kehormatan meski sudah tak menjabat lagi. Daeng
Mabella segera memimpin rapat. Setelah menjelaskan panjang lebar tentang akibat
ulah Residen Thomas Parr yang kejam, lalu Daeng Mabella menegaskan bahwa,
Thomas Parr dianggap biang keladinya dan harus dibunuh. Ketika ditawarkan,
siapa yang berani membunuhnya secara langsung,
mereka kurang berani. Tapi sanggup mengerahkan anak buahnya.
Tiba-tiba Raja Lelo dan Si Anjut menyanggupinya. Daeng Mabella merasa
senang, lalu memberikan hadiah kepada Raja Lelo, yaitu uang 500 dollar Spanyol
serta cincin berlian sebagai jaminannya dengan catatan harus dapat memenggal
kepala Thomas Parr. Selesai memberi, Daeng Mabella minta pamit.
ADEGAN 6
VILLA MOUNT FELIX
PELAKU: (Thomas
Parr, Meneer Paar, Nonik Dewi, Nonik Eva, Charles Murray, Serdadu Ali Jojon,
Serdadu Novi, Serdadu Sigan)
Sinopsis:
Para Serdadu sedang berjaga malam secara bergantian. Serdadu Sigan pamit
ingin cari rokok, sedangkan serdadu Ali Jojon ingin ambil minuman. Tinggal
Serdadu mawi sendirian, di saat itulah ia disergap oleh kelompok Raja Lelo. Ali
Jojon datang, kaget dikira kawannya tidur, lalu dibangunkan, dan saat itulah
pula ia disergap dan ditikam. Lalu datang Serdadu Sigan dengan marah-marah
sebab mereka pada tidur. Begitu Sigan mendekat, lalu ditikam dari belakang. Tak
lama, muncul Kepala Serdadu Novi, yang juga marah-marah melihat anak buahnya
pada tidur pulas, dan ketika mendekat, ia disergap oleh Raja Lelo, tapi tak
dibunuh. Hanya diancam, dan diminta agar menunjukkan kamar tidurnya Thomas
Parr. Karena terancam, Serdadu Novi lalu menunjukkan arah posisi kamar Thomas
Parr. Raja Lelo pun lalu meninggalkan Novi yang ketakutan…. Tiba-tiba terdengar
pekikan histeris dari dalam (pekikan Meneer Parr dan Nonik Dewi) minta tolong
! Tak lama keluarlah Raja Lelo Cs dengan membawa
bungkusan penggalan kepala Thomas Parr dan langsung membawanya
lari…..Tamaaaaaaat !