Sabtu, 12 April 2014



" RAJA LELO "


Naskah  & Sutradara:
Drs. Agus Setiyanto, M.Hum.



MAIN DI LAPANGAN TUGU
19 NOPEMBER 2007
PUKUL: 20.00 S/D 23.00 WIB



Produksi  2

KOMUNITAS SENIMAN BENGKULU (KSB)
Sekretariat : Jl. Letkol Iskandar no.22 Bengkulu, Telp. (0736) 341075

PANGGUNG BANGSAWAN BENGKULU
" RAJA LELO "

NO
TOKOH
PEMERAN
1.       
Resident Thomas Parr

2.       
Charles Murray

3.       
Nyonya    Parr

4.       
Nonik  Parr

5.       
Superintendan  R.S. Perreau

6.       
Kepala Serdadu 

7.       
Serdadu I

8.       
Serdadu II

9.       
Pelayan

10.   
Pangeran Linggang Alam

11.   
Datuk Tengah Padang

12.   
Pangeran Kalipa Raja

13.   
Daeng Mabella

14.   
NYI Daeng

15.   
Daeng Marewa Putra

16.   
Anak Buah D. Marewa

17.   
Depati Dusun Besar

18.   
Depati Pagar Dewa

19.   
Depati Sukarami

20.   
Nyi Depati  Sukarami

21.   
Raja Lelo (Si Banjar)

22.   
Si Anjut

23.   
Penulis Naskah & Sutradara
Agus Setiyanto.
24.   
Asisten  Sutradara
Isro.



RAJA LELO
ADEGAN 1
DI KEDIAMAN  PANGERAN SUNGAI LEMAU
PELAKU        : (Pangeran Linggang Alam, Nyi P.A, Datuk Tengah Padang, Pangeran Sungai Itam, Superintendan R.S. Perreau).
Sinopsis :
(Musik main) … Pangeran Linggang Alam, Datuk Tengah Padang, dan Raja Kalipa dari Sungai Itam, untuk membahas berbagai hal ketidakadilan yang telah dilakukan oleh Residen Thomas Parr: Pangeran Linggang Alam mengupas : (1) Penghapusan berbagai pajak tradisi (pajak hasil bumi, bea lewat sungai, dll) yang merugikan para kepala adat. (2). Penghapusan gelar kepangeranan terhadap para kepala adat, yang merugikan kewibawaan serta pendapatan ekonominya. Sedangkan, Datuk Tengah Padang merasa prihatin atas : Pemecatan Daeng Mabella dari jabatan Kapten Kepala dan Anggota Dewan Pangeran. Padahal Daeng Mabella sangat berjasa bagi kompeni Inggris, dan pengaruhnya pun cukup besar di wilayah Sungai Lemau. (4). Sementara, Raja Kalipa sangat kecewa atas : Penerapan sistem perkebunan bebas, yang berakibat banyak tanah dan kebun yang telah dikuasai oleh Tuan Perreau, selaku pengawas perkebunan bebas. Pemaksaan penanaman kopi, merugikan rakyat yang sudah menanam merica. Pangeran Linggang Alam lalu menyimpulkan, bahwa sumber konfliknya ada di Tuan residen Thomas Parr, dan Tuan Perreau.
            (Musik bunyi mengiring munculnya Perreau)
Tiba-tiba datang Tuan Perreau dengan membawa peraturan baru dari Tuan residen. Lalu dibacakannya, mengingat, menimbang dst, memutuskan : bahwa mulai saat ini diberlakukan peraturan untuk menanam kopi. Penduduk yang tadinya menanam mrica diharuskan mengganti tanaman kopi. Datuk Tengah Padang keberatan, sebab menanam mrica hasil lebih menguntungkan dibanding menanam kopi. Sedangkan Raja Kalipa cemas, dengan alasan tak menjamin rakyatnya suku Lembak yang mempunyai watak keras, mau menerimanya, bahkan meramalkan akan terjadinya pemberontakan melawan Tuan Residen Thomas Parr.
            Tuan Perreau menjelaskan, bahwa kopi saat ini sedang laku di pasaran, dan dijanjikan akan mendapat premie besar dari kompeni Inggris kalau berhasil.  Soal anak buah yang bandel itu tergantung pendekatannya. bahwa tak peduli dengan alasan karena hanya sekedar menjalankan perintah Tuan residen Thomas Parr. Lalu Pangeran Linggang Alam menanyakan alasan pemecatan Daeng Mabella, dan minta untuk ditinjau kembali. Tuan Perreau menjelaskan bahwa itu pelajaran bagi siapa saja yang melakukan korupsi dan merugikan keuangan negara (Inggris)… lalu pamit. 

ADEGAN 2
STRAAT (JALAN)
Pelaku : Daeng Mabella
Sinopsis           :
Daeng Mabella monolog (ngudarasa), kecewa berat atas pemecatan dirinya sebagai kapten kepala, dan sekaligus Anggota Dewan Pangeran. Padahal sudah mengabdi dengan kompeni Inggris cukup lama. Daeng Mabella merasa dipermalukan oleh Tuan Residen Thomas Parr. Malu kepada dirinya sendiri, malu kepada para Pangeran, dan malu kepada keluarganya. Sebagai orang Bugis yang berdarah bangsawan, dia harus melakukan siri untuk menebus rasa malunya. Daeng Mabella akan membuat perhitungan dengan Thomas Parr.    

ADEGAN 3
KEDIAMAN DAENG MABELLA
PELAKU        : (Daeng Mabella, Nyi Daeng, Daeng Putra Rewa, Anak Buah I, Anak Buah II, Datuk Tengah Padang, Pangeran Sungai Itam).
Sinopsis:
            Nyi Daeng tampak cemberut karena melihat perubahan sikap suaminya (Daeng Mabella) yang biasanya romantis, tiba-tiba aneh, bahkan cuek. Nyi Daeng menaruh curiga. Tak lama muncullah Daeng Mabella. Nyi Daeng  menanyakan apa gerangannya. Daeng Mabella pun lalu menjelaskan, bahwa dia telah dipecat dari kedudukannya sebagai Kapten Kepala, dan sekaligus anggotaan Dewan Pangeran (Pangeransraad)  oleh Tuan Residen Thomas Parr, dengan tuduhan korupsi soal pengiriman uang ke luar Residensi Bengkulen. Nyi Daeng terkejut, dan membujuk agar suaminya memberontak. Tapi, Daeng Mabella tak mau gegabah.
Tak lama, muncul anak buahnya Daeng Marewa Putra, yang melaporkan, bahwa Tuannya telah dicambuki oleh Tuan Residen Thomas Parr dengan sadisnya. Nyi Daeng kaget setengah tak percaya, lalu emosi dan mengadukan pada suaminya. Daeng Mabella masih bersikap tenang, karena belum tau buktinya. Tak lama muncullah Daeng Marewa Putra dengan sempoyongan dipandu oleh anak buahnya. Dengan tersendat-sendat putranya menceritakan kejadiannya, bahwa dia dianggap salah menghina Tuan Residen. Begitu melihat anak kesayangannya terluka kena bekas cambukan, maka mendidihlah darah Daeng Mabella. Daeng Mabella lalu pergi meninggalkan rumah.  

ADEGAN 4
MARKAS FORT MARLBOROUGH
PELAKU : (Thomas Parr, Meneer Parr, Nonik Dewi, Nonik Eva, R.S. Perreau, Serdadu Ali Jojon, Serdadu Novi, Serdadu Sigan, Serdadu )
Sinopsis:
            Para serdadu sedang berjaga di markas Benteng Marlborough. Serdadu Sigan minta agar santai, sebab  Kepala Serdadu (Novi) belum masuk kantor… lalu mereka ngrumpi. Lalu muncul pelayan untuk membagikan jatah konsumsinya…. Setelah selesai si pelayan (Saripah) masuk lagi. Serdadu Sigan menukar jatahnya ke jatah Kepala serdadu. Lalu muncul Kepala serdadu (Novi), langsung nyambar jatahnya, curiga karena tak seperti biasanya, lalu suruh anak buahnya memanggil si pelayan. Akhirnya ketahuan, bahwa jatahnya ditukar oleh Serdadu Sigan.
            Tak lama muncul, Nonik Dewi menanyakan si pelayan tentang makanan istimewanya yang hilang di meja makan. Setelah didesak, akhirnya si pelayan ngaku, disuruh Komandan Serdadu Novi yang ingin sekali-kali nyicip makanan tuannya. Noni Dewi marah…. Tak lama muncul Nyonya Meneer bersama Tuan Residen Thomas Parr, dan sekretarisnya Charles Murray. Nonik melaporkan, dan marahlah Tuan dan Nyonya Parr…. Dan menyuruh sekretarisnya untuk motong gaji sebulan. Kemudian mereka disuruh kontrol keliling Benteng. Thomas Parr menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan Residen, penghapusan gelar kepangeranan, penghapusan pajak tradisional, sistem free garden (perkebunan bebas), pemecatan Daeng Mabella, serta penerapan tanam kopi kepada Sekretarisnya… sang Sekretaris menganalisis dampak-dampak negatifnya. Bahwa penghapusan gelar kepangeranan dan penghapusan pre-empti (pajak tradisional) merugikan para kepala pribumi, yang dapat mempertajam konflik antara kompeni dengan mereka. Pemecatan daeng Mabella dan penghukuman terhadap anaknya juga akan semakin menimbulkan kebencian terhadap kompeni Inggris. Ditambah lagi sistem pemaksaan tanam kopi. Oleh sebab itu, Charles Murray selaku sekretarisnya menyarankan agar segera dibatalkan secepatnya…. Tapi Thomas Parr ingin menunggu kedatangan (laporan) dari Pengawas (Superintendan) Perreau. Tak lama datanglah menghadap Perreau. Thomas Parr minta laporannya. Perreau melaporkan bahwa, semua kebijakan Residen telah berjalan lancar tanpa hambatan. Sekretaris terkejut mendengar laporan itu. Lalu memberikan analisisnya, serta bukti ketegangan sosial di antara para kepala pribumi Bengkulen. Bahkan, dijelaskan kabar tentang pembakaran kantor cabang Kompeni Inggris di Bintunan. Perreau masih berkelit, dengan alasan keamanan masih terkendali. Akhirnya Residen Thomas Parr memutuskan dan  menugaskan Perreau untuk mengirim surat pembatalan tentang tanam kopi kepada para kepala pribumi (Sungai Lemau, Sungai Itam, dan para kepala pribumi lainnya). Perreau lalu berangkat.

ADEGAN 5
KEDIAMAN DEPATI SUKARAMI
PELAKU        : (Depati Sukarami, Nyi Depati, Depati Lagan, Depati Pagar Dewa, Raja Lelo, Si Anjut, Daeng Mabella)
Sinopsis:
Pulang dari belanja, Nyi Depati terheran-heran, kenapa tiba-tiba suaminya nyuruh menyiapkan hidangan yang istimewa, dan memanggil adiknya si Banjar alias Raja Lelo dan si Anjut yang terkenal pemberani untuk segera datang ke rumah, padahal tidak ada hajatan apa-apa.
Tak lama muncullah Si Banjar alias Raja Lelo dan Si Anjut.  Begitu datang, Raja Lelo minta makan karena lapar, lalu ambil sendiri. Karena belum lauknya belum dimasak, terpaksa raja lelo makan nasi saja. Raja Lelo lalu menanyakan ada apa sebetulnya dia dipanggil. Nyi Depati tak bisa menjelaskan.
Tak lama muncullah Depati Sukarami dan langsung menyambut gembira adiknya. Raja Lelo curiga, tak biasanya Kakaknya memperlakukan adiknya seperti itu. Lalu dijelaskan, bahwa sebentar lagi akan kedatangan tamu agung, yaitu Tuan Daeng Mabella. Oleh sebab itulah para depati juga diundang.
Tak lama datanglah para depati (Lagan, Dusun Besar, dan Pagar Dewa). Sambil menunggu kedatangan Tuan Daeng Mabella, mereka asyik ngobrol membicarakan nasib mereka yang penghasilannya berkurang (hilang) akibat ulah kompeni yang menghapus gelar adatnya. Juga bicara tentang rakyatnya masing-masing yang semakin tertindas akibat berbagai peraturan kompeni.
Tak lama muncullah Daeng Mabella. Dan disambutnya dengan penuh hormat. Daeng Mabella senang mendapat kehormatan meski sudah tak menjabat lagi. Daeng Mabella segera memimpin rapat. Setelah menjelaskan panjang lebar tentang akibat ulah Residen Thomas Parr yang kejam, lalu Daeng Mabella menegaskan bahwa, Thomas Parr dianggap biang keladinya dan harus dibunuh. Ketika ditawarkan, siapa yang berani membunuhnya secara langsung,  mereka kurang berani. Tapi sanggup mengerahkan anak buahnya.
Tiba-tiba Raja Lelo dan Si Anjut menyanggupinya. Daeng Mabella merasa senang, lalu memberikan hadiah kepada Raja Lelo, yaitu uang 500 dollar Spanyol serta cincin berlian sebagai jaminannya dengan catatan harus dapat memenggal kepala Thomas Parr. Selesai memberi, Daeng Mabella minta pamit.  

ADEGAN 6
VILLA MOUNT FELIX
PELAKU: (Thomas Parr, Meneer Paar, Nonik Dewi, Nonik Eva, Charles Murray, Serdadu Ali Jojon, Serdadu Novi, Serdadu Sigan)
Sinopsis:
Para Serdadu sedang berjaga malam secara bergantian. Serdadu Sigan pamit ingin cari rokok, sedangkan serdadu Ali Jojon ingin ambil minuman. Tinggal Serdadu mawi sendirian, di saat itulah ia disergap oleh kelompok Raja Lelo. Ali Jojon datang, kaget dikira kawannya tidur, lalu dibangunkan, dan saat itulah pula ia disergap dan ditikam. Lalu datang Serdadu Sigan dengan marah-marah sebab mereka pada tidur. Begitu Sigan mendekat, lalu ditikam dari belakang. Tak lama, muncul Kepala Serdadu Novi, yang juga marah-marah melihat anak buahnya pada tidur pulas, dan ketika mendekat, ia disergap oleh Raja Lelo, tapi tak dibunuh. Hanya diancam, dan diminta agar menunjukkan kamar tidurnya Thomas Parr. Karena terancam, Serdadu Novi lalu menunjukkan arah posisi kamar Thomas Parr. Raja Lelo pun lalu meninggalkan Novi yang ketakutan…. Tiba-tiba terdengar pekikan histeris dari dalam (pekikan Meneer Parr dan Nonik Dewi) minta tolong !  Tak lama  keluarlah Raja Lelo Cs dengan membawa bungkusan penggalan kepala Thomas Parr dan langsung membawanya lari…..Tamaaaaaaat !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar